Wednesday, April 29, 2009

Memilih Netbook

Akhirnya rencana untuk membeli sebuah laptop berhasil aku wujudkan. Ide awalnya memang berasal dari istriku yang mulai keranjingan facebook namun merasa ponsel semakin tidak nyaman untuk digunakan facebooking. Haha... memang semua gara2 facebook, sampai-sampai seorang sahabat berkata rupanya obat demam facebook dapat disembuhkan dengan membeli laptop.


Sebelum menjatuhkan pilihan kepada netbook (bukan notebook loh!) merk axioo pico aku melakukan riset di internet dan di mangga 2 mal. Pengalaman inilah yang ingin aku bagi kepada teman2 blogger yang siapa tahu ingin membeli laptop juga.

Yang pertama harus diketahui adalah perbedaan antara notebook dengan netbook. Notebook adalah sebagaimana yang telah kita ketahui selama ini adalah kompie dengan bentuk ringkas sehingga dapat dijinjing/mobile dengan performa kurang lebih sama dengan kompie desktop di rumah Anda. Sesuai dengan namanya netbook secara fungsi lebih ditujukan untuk penggunaan internet sehingga netbook biasanya sudah dilengkapi dengan Wifi dan Lan dengan layar tidak lebih dari 10 inch yang membuat bodinya lebih mungil dan ringan sehingga lebih mobile. Konsekuensinya netbook biasanya tidak dilengkapi dengan optical drive agar kemungilannya tetap terjaga. Selain itu untuk penggunaan software yang membutuhkan resource besar seperti program desain grafis atau games berkebutuhan grafis yang mumpuni, netbook pastilah keteteran. Begitupula bila dalam penggunaan multitasking atau membuka beberapa program sekaligus, jangan heran bila netbook anda akan idle atau hang.

Lalu mengapa aku memilih netbook? haha... apalagi kalau bukan karena dana yang terbatas. Harga netbook lebih murah 1-2 juta dibanding notebook spek termurah. Lagipula karena kebutuhan kami hanya ingin berinternet ria plus bisa gaulan sedikit bila lagi kongkow di kafe... hihi.

Sekarang tinggal memilih netbook yang mana? Karena beberapa netbook mengeluarkan tipe netbook murah yang aku bilang sebagai laptop anak sekolahan, karena media simpan yang terbatas hanya beberapa mega saja, bahkan hanya menggunakan SSD sebagai pengganti harddisk dan performa yang seadanya dengan konektivitas yang terbatas pula. Walau dengan harga sekitar 3 jutaan netbook ini bisa ditebus di toko komputer langganan kami, namun bukan tipe ini yang menjadi pilihan kami.

Tipe yang kami inginkan kalau bisa mempunyai konektivitas yang lengkap yaitu Wifi, LAN Ethernet, bluetooth dan internal modem. Jadi dimana saja dan dengan apa saja kami dapat terhubung dengan internet. Fitur pendukung lainnya yang harus ada adalah minimal HDD 120Gb, webcam, slot memory card, slot usb dan vga agar bisa menggunakan monitor yang lebih besar untuk presentasi. Dari pilihan layar LCD aku memilih yang 10,2" dibandingkan 8,9" karena lebih nyaman bagi istriku yang menggunakan kacamata namun tidak perlu mengurangi resolusinya. Satu lagi yang penting adalah jenis processornya. Aku menjatuhkan pilihan kepada Intel Atom N270 yang menurut review di beberapa blog lebih diunggulkan dibanding processor VIA. Sebenarnya varian atom yang lebih powerful yaitu N280 telah ada dipasaran namun harganya masih lebih mahal dan belum banyak merk yang menggunakan sehingga belum banyak pilihannya.

Fitur-fitur tambahan lainnya yang bisa menjadi pertimbangan adalah adanya Fingerprint Recognition, Kensington Lock, 2 slot memory, Original Windows, lama operasional batere, bahkan Relion Adrena3G menyediakan modem 3G dan optical drive didalamnya (walau relion menolak produknya disebut netbook).

Ada satu hal lagi yang bisa menjadi pertimbangan adalah memilih antara merk lokal dan bukan. Dari beberapa review dan komentar aku menyimpulkan bahwa merk tidak berpengaruh besar kepada performa yang ditawarkan, karena yang terpenting adalah otak (processor) didalamnya. Bahkan merk lokal lebih cepat dan mudah dalam pelayanan purna jualnya dan yang terutama (sekali lagi)... lebih murah.

Axioo Pico yang akhirnya menjadi pilihanku bukanlah yang terbaik menurut risetku, namun cukup bagi kami sekarang ini. Kekurangan yang utama adalah lama operasional batere yang hanya 2 jam-an saja. Fitur bluetooth tidak ada namun karena aku sudah mempunyai dongle BT dan penggunaannya yang bisa digantikan, jadi aku menafikan fitur ini. Kelebihannya adalah HDD yang sebesar 250Gb, hampir dua kali lebih besar dibanding netbook lainnya dan disertai dengan original windows XP Home dengan harga berbeda 500rb-an dibanding netbook batangan (kosong). Bandingkan dengan bila membeli sendiri Windows original yang seharga 1jt-an.

Netbook ini aku tukar dengan Rp. 4,7jt untuk yang berwarna biru. Sebenarnya untuk yang berwarna hitam harganya bisa dapat lebih murah 100rb hingga 150rb rupiah. Plus 180rb untuk upgrade card memory menjadi 2Gb. Dan hasilnya performa cukup mengesankan bahkan tidak berbeda dengan desktop dual core yang biasa aku gunakan. Photoshop dan multitasking dapat dijalani dengan aman dan nyaman.

Nah semoga memilih netbook sekarang bisa menjadi lebih mudah untuk Anda.

No comments:

    • Popular
    • Categories
    • Archives