Selama 4 hari 3 malam di Bandung untuk FFI 2008, kami menginap di Hotel Grand Pasundan yang baru saja relaunching. Lokasinya sekitar 2 km dari pintu tol Pasir Koja, tepatnya di Jl. Peta no. 147-149. Lokasinya yang sangat jauh dengan venue acara FFI 2008 yang di depan Gedung Sate membuat kami sedikit tercekat... namun show must go on toh? Setelah nyasar mencoba trek dalam kota yang membuat bingung sang driver membuat kami harus memilih jalur tol pasir Koja - Pasteur yang 2 kali lipat jauhnya sebagai jalur harian.
Jauhnya perjalanan untungnya tidak mengurangi kenikmatan kami ketika berwisata kuliner ke Warung Nasi Bancakan Mang Barna dan Bi O'om yang lokasinya sekitar 5 menit berjalan kaki dari Gedung Sate, tepatnya di Jl. Trunojoyo no. 62. Keunggulan dari warung nasi ini adalah ia menjual suasana tempo dulu yang ditunjukkan oleh perangkat yang digunakan seperti baskom kaleng, termos, gelas kaleng dan piring kaleng jaman dulu dengan warna-warni khasnya. Lampu petromaks dan anyaman bambu membuat nuansa kampung makin terasa. Juga jangan lupa dengan tungku lengkap dengan kayu bakarnya yang membuat masakannya mempunyai rasa dan aroma yang khas.
Sajian di letakkan di dalam baskom-baskom kaleng yang dapat kita pilih sendiri. Jenisnya bermacam-macam seperti ayam goreng cisaga, pindang ikan mas, jengkol goreng, beuleum peda (peda bakar), balakutak, ulukuteuk leunca, sayur asem dan masakan sunda lainnya untuk menemani nasi liwet atau timbel yang dimasak dengan kayu bakar serta pelengkap yang tidak bisa tidak ada yaitu sambel terasi dan sambel oncom.
Untuk minuman selain air putih yang disimpan dalam teko abu2 besar bersama dengan gelas kaleng kecil, dapat juga merasakan segarnya es doger atau es cincau. Lalu bila perut masih punya ruang, silahkan coba kue balok yang bentuknya seperti pukis namun dengan rasa khas bakar atau bisa untuk oleh-oleh.
Saran saya coba lihat-lihat dulu pilihan makanan yang disajikan agar tidak menyesal karena salah pilih menu karena piring sudah tidak mampu menampung makanan kesukaan Anda. Untuk harga aku tidak bisa berkomentar karena semua atas biaya bos... thanks bos! Namun katanya berkisar 10 ribu hingga 20 ribu rupiah saja. Cukup terjangkau kan? Aku pasti akan kembali mengajak keluargaku kesini bila lain kali kami ke Bandung untuk sekedar bernostalgia ke masa lalu.
Monday, December 15, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment