Untuk menyambut kelahiran putri kami yang InsyaAllah akan datang tidak lebih dari sebulan ini, aku dan istri membeli berbagai perlengkapan baik untuk sang jabang bayi maupun perlengkapan untuk bundanya. Sebagai referensi saja siapa tahu ada keluarga yang juga sedang menanti kelahiran jabang bayinya, aku menuliskan keperluan bayi dan ibunya.
Keperluan bayi :
Aku jadi merujuk pada postingannya mbak Nila tentang pria dengan logikanya dan wanita dengan perasaannya. Tentu saja hal ini tidak akan ketemu solusinya bila hanya diperdebatkan saja karena logika dan perasaan kadang tidak sejalan. Begitu pula ketika aku berbicara dengan kakak ipar perempuanku. "Yang penting harganya gak mahal, tapi tetap bagus dan gak kebesaran" ucapku menjawab pertanyaan tentang mengapa aku memilih baby stroller yang baru saja kami beli. Antusias iparku bertanya seperti baru saja menyadari sesuatu, "Memangnya semua laki-laki mikirnya begitu yah?" Aku tahu ia merujuk kepada suaminya yang memang sangat berhitung tentang uang. Tapi ia tidak marah atau pun kesal. Ia tampak mengerti.
Akupun menyadari sesuatu, pengertian adalah kuncinya. Suami harus menimbang perasaan sang istri dan istri harus mengerti alasan sang suami dalam memutuskan sesuatu.
Keperluan bayi :
Baju (lengan pendek, tanpa lengan, lengan panjang), baju hangat, popok (tetra/kaos/plastik), celana (pop, pendek, panjang) gurita, kain tetra/flanel (untuk bedong, alas ompol), bak mandi, washlap, handuk, sarung tangan dan kaki, topi, kaos kaki dan sepatu, selimut, gendongan, tas botol susu/pakaian, set tempat tidur, bantal peang, perlak besar dan kecil, tempat baju dan popok, gantungan popok, baby stroller, termos air panas, kapas steril/bulat, kasa steril, bak mandi, tempat bedak, sisir, termometer, gunting kuku, cotton buds, botol susu, steril botol, pemanas susu, tissue basah, dot obat, Baby oil, lotion, cologne, cream, shampoo, powder, soap, minyak telon, minyak kayu putih.Keperluan ibu :
Gurita, bra menyusui, elektrik/manual penyedot ASI, nipple puller, pembalut bersalin, kain panjang, breast pads, krim perut, jamu bersalin.Secara beberapa keperluan hanya digunakan dalam beberapa hari saja atau beberapa minggu saja, maka aku memutuskan untuk tidak terlalu berlebihan dalam membeli terutama pakaian bayi. Beberapa keperluan bayi bekas keponakanku menjadi pelengkap kekurangan. Dalam pikiranku selain menghemat dana untuk kebutuhan penting nantinya juga karena pakaian tadi masih sangat laik pakai karena hanya 1-2 kali saja digunakannya. Namun setelah beberapa lama ternyata istriku menyatakan ketidaksukaannya. Katanya dengan air muka sedih, "masa anak sendiri dikasih barang bekas?" Degh!
Aku jadi merujuk pada postingannya mbak Nila tentang pria dengan logikanya dan wanita dengan perasaannya. Tentu saja hal ini tidak akan ketemu solusinya bila hanya diperdebatkan saja karena logika dan perasaan kadang tidak sejalan. Begitu pula ketika aku berbicara dengan kakak ipar perempuanku. "Yang penting harganya gak mahal, tapi tetap bagus dan gak kebesaran" ucapku menjawab pertanyaan tentang mengapa aku memilih baby stroller yang baru saja kami beli. Antusias iparku bertanya seperti baru saja menyadari sesuatu, "Memangnya semua laki-laki mikirnya begitu yah?" Aku tahu ia merujuk kepada suaminya yang memang sangat berhitung tentang uang. Tapi ia tidak marah atau pun kesal. Ia tampak mengerti.
Akupun menyadari sesuatu, pengertian adalah kuncinya. Suami harus menimbang perasaan sang istri dan istri harus mengerti alasan sang suami dalam memutuskan sesuatu.
3 comments:
wah dah 35 minggu, less than 1 month to go.
bagi2 pangelaman aja:
ttg gurita buat ibu, dr pengalaman adikku, kyknya lbh mending pake korset katanya, 1. easier. 2. bs dipake untuk fungsi lain. perawatnya yg ngusulin pake korset dan kenyataannya emg lbh nyaman.
trus gurita buat bayi sih ga perlu juga sebenernya, karena paru2 bayi blm berkembang dg baik jd dia bernapas dg perut (napas perut maksudnya) jd kasian klo perutnya dibebat. ponakanku ga pake gurita skrg, tp dah terlanjur beli :(
klo lahir normal, jgn lupa kaki ibu hrs selalu lurus, mencegah varises.
ok
1. gurita bayi memang tidak di haruskan, tapi perlu slama pusernya belum copot. gurita di maksudkan untuk membantu agar kasa alkohol buat nutup puser gak jatuh. toh saat pupak puser, fungsi gurita bisa di gantikan dengan kaos..so belinta dikit aja, setengah lusin cukup
2. jangan mi jamu bersalin!!!itu akan membuat bilirubin bayi naik, alhasil menjadi kuning. yang di perbolehkan hanya blenderan daun2an untuk memperlancar ASI*exp daun katuk and daun pepaya
3. For gurita, untuk awal2 setelah melahirkan memang enakan pake gurita, karena kecil dan besarnya tidak terpantek seperti korset, nanti setelah sekitar semingguan baru bisa pake korset*waktu itu aku ga pake, karena gatel-jadi hanya gurita saja selama 4 hari and no korset after it...hasilnya, perutku biasa aja tuh..gak menggelembung..hihi*
Karena daku blom punya pengalaman, jadi gak bisa memberikan komentar :D
Selamat yaa Mas,... beberapa minggu ke depan akan menjadi orang tua, menjadi seorang Ayah :)
(Gurita itu sejenis binatang laut bukan, hehehehe)
Post a Comment