Jangan heran bila mulai Senin tanggal 11 Juli besok kamu-kamu yang biasa hidup ala kalong alias masih aktif hingga lewat tengah malam tidak akan menemukan satu pun stasiun televisi yang masih mengudara lewat jam 1 malam. Sehubungan dengan program penghematan energi yang dicanangkan pemerintah kita, maka mulai Senin 11 Juli besok, Menteri Komunikasi dan Informasi atas nama pemerintah akan membatasi jam tayang televisi menjadi pukul 05.00 pagi hingga 01.00 dini hari.
Pada mulanya, sebagai pekerja di salah satu stasiun televisi swasta yang kata banyak orang logonya seperti jeruk itu, aku merasa senang karena pasti berkurangnya beban kerjaku nantinya. Namun setelah dipikir-pikir, aku merasa kasihan dengan para pekerja lain yang biasa bekerja hingga pagi hari seperti sekuriti, pegawai rumah sakit dan yang lainnya, pasti mereka akan kehilangan hiburan bahkan 'teman' hingga pagi menjelang.
Di lain pihak, tidak bersiarannya seluruh stasiun televisi setelah pukul 01.00 itu tentu saja diiringi penghematan energi yang pasti sangat signifikan karena seluruh warga Indonesia akan mematikan televisinya setelah pukul 01.00 malam. Tentu saja tidak dihitung mereka yang menggunakan televisi kabel atau satelit. Penghematan ini tentu saja kita inginkan, karena belakangan ini terasa sekali kesulitan yang kita hadapi karena langkanya Bahan Bakar Minyak BBM di Indonesia.
Di sisi lain lagi, aku sekarang punya harapan lagi akan dikabulkannya izin mutasi yang aku harap-harapkan. Selama ini, atasanku selalu memberi alasan kurangnya SDM di divisiku sebagai alasan penundaan mutasiku itu. Dengan berkurangnya jam kerja, tentu saja SDM yang diperlukan tidak sebanyak saat operasional 24 jam.
Berita baik bagi yang tetap ingin stasiun televisi kita mengudara 24 jam, instruksi ini hanya berumur 3-6 bulan saja. Bila kondisi sudah normal, maka kami akan mengudara seperti biasa kembali. Dan mudah-mudahan bila waktu itu tiba, aku sudah berhasil mutasi ke divisi yang aku inginkan. Amin!
Pada mulanya, sebagai pekerja di salah satu stasiun televisi swasta yang kata banyak orang logonya seperti jeruk itu, aku merasa senang karena pasti berkurangnya beban kerjaku nantinya. Namun setelah dipikir-pikir, aku merasa kasihan dengan para pekerja lain yang biasa bekerja hingga pagi hari seperti sekuriti, pegawai rumah sakit dan yang lainnya, pasti mereka akan kehilangan hiburan bahkan 'teman' hingga pagi menjelang.
Di lain pihak, tidak bersiarannya seluruh stasiun televisi setelah pukul 01.00 itu tentu saja diiringi penghematan energi yang pasti sangat signifikan karena seluruh warga Indonesia akan mematikan televisinya setelah pukul 01.00 malam. Tentu saja tidak dihitung mereka yang menggunakan televisi kabel atau satelit. Penghematan ini tentu saja kita inginkan, karena belakangan ini terasa sekali kesulitan yang kita hadapi karena langkanya Bahan Bakar Minyak BBM di Indonesia.
Di sisi lain lagi, aku sekarang punya harapan lagi akan dikabulkannya izin mutasi yang aku harap-harapkan. Selama ini, atasanku selalu memberi alasan kurangnya SDM di divisiku sebagai alasan penundaan mutasiku itu. Dengan berkurangnya jam kerja, tentu saja SDM yang diperlukan tidak sebanyak saat operasional 24 jam.
Berita baik bagi yang tetap ingin stasiun televisi kita mengudara 24 jam, instruksi ini hanya berumur 3-6 bulan saja. Bila kondisi sudah normal, maka kami akan mengudara seperti biasa kembali. Dan mudah-mudahan bila waktu itu tiba, aku sudah berhasil mutasi ke divisi yang aku inginkan. Amin!
No comments:
Post a Comment