Wednesday, June 29, 2005

Sekantong Darah Untuk 3 Porsi

Image hosted by Photobucket.com

Setelah sekian kali tertunda, niatku untuk mendonorkan darah akhirnya terlaksana Sabtu kemarin. Kalau dihitung-hitung sudah tiga kali aku tidak dapat menyumbangkan darahku. Yang pertama kali saat aku ditolak karena masih belum cukup umur, yah memang sih sebelumnya aku sudah mengira akan ditolak, namun aku tetap mencoba mendaftar. Tahun depannya aku mencoba kembali, namun tetap ditolak karena berat badanku yang belum cukup (-_-") hehe... maklum, aku memang imut. Nah setelah bertahun-tahun tidak terpikirkan untuk mendonorkan darahku, tiga bulan lalu aku mantan sekolahku mengadakan donor darah bekerja sama dengan para alumninya, membuat aku berniat untuk menyumbangkan darahku (yang tidak biru) ini. Sayangnya, pada hari H aku malah sakit, jadi aku memutuskan untuk tidak jadi mendonorkan darahku. Untungnya, para pelaksananya memutuskan untuk rutin menyelenggarakan donor darah tiap 3 bulan sekali di tempat yang sama.

Sabtu kemarin, setelah bangun agak kesiangan, aku berangkat menuju tempat donor darah. Sebelumnya aku sarapan dulu sebelum masuk ke lokasi donor darah supaya tidak lemas nantinya. Ternyata setelah mendaftar, para calon pendonor disiapkan bubur ayam terlebih dahulu. Yah... karena gratis, aku makan aja lagi hehe. Setelah menunggu agak lama akhirnya untuk pertama kalinya aku mendonorkan darahku. Kesan ku? ah biasa saja. Kirain bakalan lemas atau apalah... ternyata biasa aja. Bahkan aku heran karena ternyata cepat sekali untuk mengumpulkan satu kantong darahku. Setelahnya kami masih dipersilahkan makan telor rebus, mie instan dan minum susu coklat. Gak mau rugi, aku tetap memakannya. Jadi dalam waktu sejam-an aku sudah makan tiga kali berturut-turut. Hasilnya...? Mules lah. Tidak lama kemudian panggilan alam memanggilku ke belakang.

Hehe... dasar kemaruk. Gak mau rugi. Itulah akibatnya.

No comments:

    • Popular
    • Categories
    • Archives