Tuesday, June 21, 2005

Hikmah Hari Ini

Kring... kring... suara monophonic ponsel tuaku nyaring terdengar. Kulihat di layarnya bukan nomor yang kukenal.
"Halow...?", aku berusaha mengira-ngira siapa yang menelpon.
"Halo Neng, Cayo nih. Elo kan kerja di tipi, kenal gak sama orang yang biasa bikin setting panggung? Kantor gw mau ngadain acara nih."
Teman-teman semasa SMA-ku memang biasa memanggilku Boneng, termasuk Cahyo yang disebut-sebut teman-temanku sebagai biang riba, karena kantornya yang bergerak di bidang pembiayaan salah satu merek sepeda motor terbesar di Indonesia.
"Ada dong Co. Nanti gw kirim nomornya lewat sms aja yah."
"Oke deh, thanks."
Sebelum mutasi ke divisi yang sekarang ini, aku memang pernah di Studio Produksi, jadi sedikit banyak aku kenal orang yang seperti Cahyo butuhkan. Salah satunya cukup dekat denganku, aku menyebutnya mas Pur. Jadi saat itu aku pikir gampang saja, tinggal kirim sms... dan kelar.

Tetapi saat aku cari di phonebook ponsel dan PDA-ku, nomornya tidak ada. Karena sudah kadung janji, aku menelpon sahabatku Diana yang dulu sama-sama bekerja di divisi yang sama.
"Halo Di, elo punya nomor mas Pur gak? Gw butuh nih."
"Sebentar ya Rif," hening sejenak, lalu Diana mengangkat telponnya lagi, "Gak ada Rif. Gw lupa, ponsel gw kan pernah kecolongan. Tanya mas Arief aja deh."
"Oke deh. Bye." Aku menutup telpon setelah sebentar eh lama juga deng...ngobrol dengannya.

Susah bener, pikirku. Lalu aku telpon mas Arief yang masih bekerja di Studio Produksi. Setelah ber-say hi dan sedikit berbasa-basi, mas Arief berjanji untuk mengirim nomornya lewat sms.
Setelah beberapa saat, smsnya tiba. Langsung aku forward untuk Cahyo. Tapi ceritanya memang belum selesai sampai di sini, karena ternyata aku tidak punya nomor ponsel Cahyo. Yang ada hanya nomor saat dia menelpon pertama kali tadi, yang ternyata tidak bisa kuhubungi balik. Jadi aku menelpon Vera, untuk meminta nomor si pembuat repot : Cahyo.
"Minta nomornya Cahyo? Oke deh, nanti gw sms nomornya ke elo." Aku sedikit tertawa... hehe.. dari tadi memang itu yang pengen aku lakukan.
Setelah menerima sms dari Vera, aku mengirimkan nomor ponsel mas Pur ke Cahyo. Fiuuh... selesai juga.

Janji adalah janji, walaupun kupikir sederhana saja pada awalnya. Hikmah yang kudapat adalah hari itu aku banyak bersilahturahmi kembali dengan sahabat-sahabat lamaku. Ditambah malamnya mas Pur menelponku menanyakan kabar kami masing-masing.

No comments:

    • Popular
    • Categories
    • Archives