Setelah lami kami tidak mengadakan meeting mengenai pekerjaan, akhirnya bersamaan dengan waktunya appraisal atau penilaian karyawan, kami semua berkumpul. Momen ini aku jadikan ajang untuk menyampaikan uneg-uneg masalah pekerjaan. Salah satunya adalah jadwal kerja kami yang terasa menyulitkan. Terutama setelah manajemen memperketat penyalahgunaan absensi.
Tim kami memang bekerja selama 24 jam terus menerus. Dalam sehari tugas kami dibagi menjadi 3 waktu shift yang masing2 selama 9 jam. Salah satu hal yang membuat kami resah adalah, pergantian shift harus overlap selama sejam. Jadi, untuk pergantian shift sore ke malam diwajibkan untuk pulang setelah 01.00 dini hari. Juga, untuk pergantian shift malam ke pagi harus pulang setelah pukul 09.00 pagi.
Tentu saja kami protes. Alasannya semakin malam kami pulang, semakin rawan jalan pulang kami. Selain itu pula, karena alasan pribadi, semakin sedikit waktuku bertemu dengan istri. Dan untuk yang pulang pagi, tentu saja terasa tidak nyaman di saat karyawan yang lain baru tiba di kantor dalam kondisi segar, sedangkan kami kuyu dan belum mandi.... hehhe.
Aku mengusulkan jam kerja kami hanya 8 jam saja tanpa overlap dan 1 jam istirahat.
"Toh, selama ini kerja kita lebih banyak istirahatnya..." ucapku menegaskan.
"Ha ha... biasanya 1 jam kerja, 8 jam istirahat," sambut rekan2ku lainnya sambil tertawa beramai-ramai.
"Bukan istirahat, kerja kita memang banyak stand by!" ujar pak boss menenangkan.
Akhirnya kami disenangkan dengan keputusan untuk membagi shift dalam 8 jam kerja saja.
Namun yang luput dari perhatian kami adalah tanggapan dari salah satu rekan kami. Sebut saja namanya Eri. Ketika ditanya tanggapannya oleh pak boss, Eri kembali mempertanyakan jam kerja yang hanya 8 jam saja itu.
"Aku takut, gak kuat kalau gak ada istirahatnya," ucapnya pelan, "bagaimana kalau kita ingin shalat?" tanyanya lagi, "Kita juga butuh makan." katanya masih pelan.
Lalu kami yang merasa diuntungkan dengan aturan baru itu beramai-ramai menanggapi pernyataan Eri. Semua menentang pendapat Eri.
"Loh, kita kan banyak waktu luang," kataku.
"Pekerjaan kita yang paling berat pun dapat dikerjakan dalam waktu 3 jam saja, masih banyak waktu untuk istirahat," kata pak boss.
"Kan ada rekan lain selain kamu, Ri. Bisa minta bantuan dari rekan satu shift." cetus temanku.
"Memangnya selama ini kamu gak punya waktu??" cetus yang lainnya.
Pada intinya semua merasa aneh dengan pernyataan Eri itu. Memang, dibandingkan yang lainnya, ia yang paling sulit kami mengerti.
"Kalau semua setuju, aku sih ikut teman2 yang lain saja....," ucapnya menggantung. Nadanya agak meninggi menahan emosi. Kami semua memandangnya, menunggu ia menyelesaikan kalimatnya.
"Aku cuma takut korupsi waktu..."
Kami terkesiap. Hening.......
*punya pendapat?
No comments:
Post a Comment