Monday, October 02, 2006

Putusnya Rantai Puasaku

Kebanggaanku selama ini adalah tak pernah putusnya aku berpuasa di tiap bulan Ramadhan sejak SMP dahulu. Alhamdulillah, walaupun sesibuk dan selelah apapun aku selalu menguatkan diri agar tetap menahan lapar dan haus dari Shubuh hingga tenggelamnya matahari. Biarpun terlewatkan sahur maupun deraan sakit maag yang menusuk-nusuk lambung, aku tetap berusaha menjalankan kewajiban kami sebagai umat Islam.

Terakhir kali aku batal puasa, atau tepatnya membatalkan diri adalah ketika aku dan teman-teman semasa SMP-ku beramai-ramai memetik buah pepaya dan memakannya di halaman belakang rumah kami yang masih belum ditempati di Pamulang, Tangerang. Sepulangnya dari sana, aku tetap berbuka bersama dengan keluarga seperti layaknya orang yang berpuasa. Hari itu tidak ada yang tahu aku telah batal puasa. Namun dalam hatiku aku selalu menyesal, hingga sejak saat itu aku selalu berusaha menggenapi puasaku di bulan Ramadhan.

Namun kemarin aku kalah. Terkalahkan oleh asam lambung yang meningkat tajam memenuhi lambung membuat dunia berputar cepat, tujuh keliling kata orang2. Walaupun aku berikhtiar mengurangi efek dari penyakit ini dengan meminta istriku mengerok punggung dan leherku agar lebih meringankan, akhirnya tepat setelah adzan Dzuhur aku terpaksa kalah puasa dan batal dengan mengunyah tablet Mylanta, obat andalanku bila penyakit lamaku meningkat. Menyesal? Tentu saja. walaupun setelahnya aku makan siang sekedar menormalkan asam lambungku, aku tidak makan apa-apa lagi hingga Maghrib saat berbuka karena penyesalan atas terputusnya prestasiku menjaga ibadah puasaku walaupun mungkin sekedar menahan lapar dan haus saja. Insya Allah, juga nafsu-nafsu lainnya.

Lucunya, di rumah kami hanya tinggal ibu mertuaku saja yang berpuasa hingga Maghrib. Karena selain aku, istriku yang masih mengandung belum kuat untuk berpuasa, kakak iparku yang telah muntah-muntah di pagi hari -maag juga kelihatannya, Bapak yang memang masih sakit dan juga keponakan kami yang tiba-tiba saja datang bulan setelah tahu kami akan makan siang. heheh... *nyengir curiga*

1 comment:

pyuriko said...

koq bisa kompak kan gitu yaaa???

-ikut nyengir juga- :D

    • Popular
    • Categories
    • Archives