Ketika Mizwar menelponku siang tadi, aku agak kaget. Bukan karena ia adalah teman lamaku semasa bekerja di Indovision yang telah lama tidak bersua. Apalagi karena suara dering ponsel jadulku yang mulai redup itu. Aku kaget karena beliau menanyakan adakah lowongan di kantorku. Setahuku, dibandingkan teman-teman lain yang sesama jebolan Indovision, Mizwar termasuk lumayan mendapat pekerjaan yang jauh lebih baik dalam pilihan karirnya.
Yang lebih mengejutkanku adalah sebab kenapa ia bermaksud mengundurkan diri dari kantornya. Awalnya ia bercerita bahwa ia sudah merasa tidak sesuai dengan kondisi kantor dan lingkungan kerja yang sudah tidak kondusif. Aku mengira itu adalah hal yang biasa saja, karena akupun tak terlepas oleh perasaan tersebut. Namun akhirnya ia bercerita lebih terbuka bahwa kondisi kantor yang tidak kondusif adalah adanya gangguan yang tidak normal, seperti kondisinya yang sakit-sakitan secara tiba-tiba dan akhir-akhir ini setiap ia melangkahkan masuk ke dalam pintu kantor ia akan langsung terjatuh pingsan. Ia menyatakan ada seseorang atau sesuatu yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Sempat ketika ia tidak masuk kerja, ia seperti mendapat bisikan untuk memeriksa kolong meja dan kursinya di kantor. Segera ia menelpon rekan kantornya untuk sekedar memeriksa dan hasilnya adalah ditemukannya sesajen dan kembang tujuh rupa. Hah!? Jaman internet kayak gini masih ada aja yang maen teluh dan santet...? Gak habis pikir.
Rupanya penderitaannya sudah berlangsung lama. Sempat selama delapan bulan ia tidak masuk kerja dengan alasan berobat. Sempat sembuh beberapa lama, namun tiga minggu terakhir ini, kondisinya memburuk lagi. Akhirnya ia memutuskan untuk mengalah dan ingin keluar dari pekerjaannya.
Sedih sekali. Aku mengenal Mizwar sebagai sosok orang yang ramah dan baik hati, bertanggung jawab kepada keluarga, ulet dalam memenuhi kebutuhan keluarganya dan tidak pernah dengan sengaja menyakiti siapapun. Tetapi hal-hal tersebut rupanya tidak mengurangi niat jahat dari orang-orang iri dan dengki di sekitarnya. Semoga beliau diberi kesabaran yang berlebih dan selalu dalam perlindungan-Nya. Amin.
Yang lebih mengejutkanku adalah sebab kenapa ia bermaksud mengundurkan diri dari kantornya. Awalnya ia bercerita bahwa ia sudah merasa tidak sesuai dengan kondisi kantor dan lingkungan kerja yang sudah tidak kondusif. Aku mengira itu adalah hal yang biasa saja, karena akupun tak terlepas oleh perasaan tersebut. Namun akhirnya ia bercerita lebih terbuka bahwa kondisi kantor yang tidak kondusif adalah adanya gangguan yang tidak normal, seperti kondisinya yang sakit-sakitan secara tiba-tiba dan akhir-akhir ini setiap ia melangkahkan masuk ke dalam pintu kantor ia akan langsung terjatuh pingsan. Ia menyatakan ada seseorang atau sesuatu yang menyebabkan hal tersebut terjadi. Sempat ketika ia tidak masuk kerja, ia seperti mendapat bisikan untuk memeriksa kolong meja dan kursinya di kantor. Segera ia menelpon rekan kantornya untuk sekedar memeriksa dan hasilnya adalah ditemukannya sesajen dan kembang tujuh rupa. Hah!? Jaman internet kayak gini masih ada aja yang maen teluh dan santet...? Gak habis pikir.
Rupanya penderitaannya sudah berlangsung lama. Sempat selama delapan bulan ia tidak masuk kerja dengan alasan berobat. Sempat sembuh beberapa lama, namun tiga minggu terakhir ini, kondisinya memburuk lagi. Akhirnya ia memutuskan untuk mengalah dan ingin keluar dari pekerjaannya.
Sedih sekali. Aku mengenal Mizwar sebagai sosok orang yang ramah dan baik hati, bertanggung jawab kepada keluarga, ulet dalam memenuhi kebutuhan keluarganya dan tidak pernah dengan sengaja menyakiti siapapun. Tetapi hal-hal tersebut rupanya tidak mengurangi niat jahat dari orang-orang iri dan dengki di sekitarnya. Semoga beliau diberi kesabaran yang berlebih dan selalu dalam perlindungan-Nya. Amin.
2 comments:
Sedih juga baca cerita ini...
Salam kenal,... makasih atas kunjungan dan ucapannya.
Duh... kok ya masih ada aja yg suka mencelakakan orang lain ya... Memangnya ga bs ditangkalkah?
Post a Comment