Siang tadi keponakanku yang terkena luka bakar di sekitar dadanya diijinkan pulang dari RS Mitra Internasional setelah menginap selama 3 malam. Harapan kami dia bisa cepat sembuh dan bekas lukanya dapat dihilangkan. Kebetulan malamnya aku bertemu dengan bosku yang juga dalam taraf penyembuhan dari luka bakar di mukanya karena ledakan mesin yang sedang diperbaikinya. Ia bercerita banyak tentang peristiwa kecelakaan yang menimpanya. Dari 2 kejadian yang sedang menimpa orang di dekatku tadi, membuatku bertanya2 tentang luka bakar. Setelah googling sebentar, aku merangkumnya untuk pengingat di masa depan.
Definisi dari luka bakar adalah cedera pada jaringan tubuh akibat panas, bahan kimia maupun arus listrik.
Beratnya luka bakar tergantung kepada jumlah jaringan yang terkena dan kedalaman luka:
# Luka bakar derajat I
Merupakan luka bakar yang paling ringan. Kulit yang terbakar menjadi merah, nyeri, sangat sensitif terhadap sentuhan dan lembab atau membengkak.
Jika ditekan, daerah yang terbakar akan memutih; belum terbentuk lepuhan.
# Luka bakar derajat II
Menyebabkan kerusakan yang lebih dalam.
Kulit melepuh, dasarnya tampak merah atau keputihan dan terisi oleh cairan kental yang jernih. Jika disentuh warnanya berubah menjadi putih dan terasa nyeri.
# Luka bakar derajat III
Menyebabkan kerusakan yang paling dalam. Permukaannya bisa berwarna putih dan lembut atau berwarna hitam, hangus dan kasar. Kerusakan sel darah merah pada daerah yang terbakar bisa menyebabkan luka bakar berwarna merah terang. Kadang daerah yang terbakar melepuh dan rambut/bulu di tempat tersebut mudah dicabut dari akarnya. Jika disentuh, tidak timbul rasa nyeri karena ujung saraf pada kulit telah mengalami kerusakan. Jaringan yang terbakar bisa mati. Jika jaringan mengalami kerusakan akibat luka bakar, maka cairan akan merembes dari pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan. Pada luka bakar yang luas, kehilangan sejumlah besar cairan karena perembesan tersebut bisa menyebabkan terjadinya syok. Tekanan darah sangat rendah sehingga darah yang mengalir ke otak dan organ lainnya sangat sedikit.
Dari hasil googling tadi aku sedikit bingung dengan beragamnya cara penanggulangan luka bakar yang beredar di internet. Ada yang menganjurkan mengoleskannya dengan mentega, kecap, odol bahkan oli dan minyak rem juga ada yang bilang bahwa luka bakar tak boleh diguyur air, nanti malah melonyoh. Ini mengambil logika sederhana tapi ngawur. Orang beranggapan lepuh yang berisi cairan pada luka bakar itu berasal dari air yang diguyurkan. Sehingga saat terluka bakar malah diolesi dan diguyur macam-macam asalkan bukan air. Tetapi dari situs2 kedokteran yang bisa lebih aku percaya, utamakan guyurkan atau berendam dalam air untuk meredakan nyeri akibat luka bakar. Jangan mengoleskan dengan macam-macam karena dapat menimbulkan infeksi termasuk juga dengan air es atau batu es. Hindari kontak sinar matahari pada masa penyembuhan, karena mengakibatkan jaringan kulit baru rusak.
Penderita perlu dirawat di rumah sakit jika:
- Luka bakar mengenai wajah, tangan, alat kelamin atau kaki
- Penderita akan mengalami kesulitan dalam merawat lukanya secara baik dan benar di rumah
- Penderita berumur kurang dari 2 tahun atau lebih dari 70 tahun
- Terjadi luka bakar pada organ dalam.
Mudah2an rangkuman ini dapat berguna.
(Dari berbagai sumber)
Beratnya luka bakar tergantung kepada jumlah jaringan yang terkena dan kedalaman luka:
# Luka bakar derajat I
Merupakan luka bakar yang paling ringan. Kulit yang terbakar menjadi merah, nyeri, sangat sensitif terhadap sentuhan dan lembab atau membengkak.
Jika ditekan, daerah yang terbakar akan memutih; belum terbentuk lepuhan.
# Luka bakar derajat II
Menyebabkan kerusakan yang lebih dalam.
Kulit melepuh, dasarnya tampak merah atau keputihan dan terisi oleh cairan kental yang jernih. Jika disentuh warnanya berubah menjadi putih dan terasa nyeri.
# Luka bakar derajat III
Menyebabkan kerusakan yang paling dalam. Permukaannya bisa berwarna putih dan lembut atau berwarna hitam, hangus dan kasar. Kerusakan sel darah merah pada daerah yang terbakar bisa menyebabkan luka bakar berwarna merah terang. Kadang daerah yang terbakar melepuh dan rambut/bulu di tempat tersebut mudah dicabut dari akarnya. Jika disentuh, tidak timbul rasa nyeri karena ujung saraf pada kulit telah mengalami kerusakan. Jaringan yang terbakar bisa mati. Jika jaringan mengalami kerusakan akibat luka bakar, maka cairan akan merembes dari pembuluh darah dan menyebabkan pembengkakan. Pada luka bakar yang luas, kehilangan sejumlah besar cairan karena perembesan tersebut bisa menyebabkan terjadinya syok. Tekanan darah sangat rendah sehingga darah yang mengalir ke otak dan organ lainnya sangat sedikit.
Dari hasil googling tadi aku sedikit bingung dengan beragamnya cara penanggulangan luka bakar yang beredar di internet. Ada yang menganjurkan mengoleskannya dengan mentega, kecap, odol bahkan oli dan minyak rem juga ada yang bilang bahwa luka bakar tak boleh diguyur air, nanti malah melonyoh. Ini mengambil logika sederhana tapi ngawur. Orang beranggapan lepuh yang berisi cairan pada luka bakar itu berasal dari air yang diguyurkan. Sehingga saat terluka bakar malah diolesi dan diguyur macam-macam asalkan bukan air. Tetapi dari situs2 kedokteran yang bisa lebih aku percaya, utamakan guyurkan atau berendam dalam air untuk meredakan nyeri akibat luka bakar. Jangan mengoleskan dengan macam-macam karena dapat menimbulkan infeksi termasuk juga dengan air es atau batu es. Hindari kontak sinar matahari pada masa penyembuhan, karena mengakibatkan jaringan kulit baru rusak.
Penderita perlu dirawat di rumah sakit jika:
- Luka bakar mengenai wajah, tangan, alat kelamin atau kaki
- Penderita akan mengalami kesulitan dalam merawat lukanya secara baik dan benar di rumah
- Penderita berumur kurang dari 2 tahun atau lebih dari 70 tahun
- Terjadi luka bakar pada organ dalam.
Mudah2an rangkuman ini dapat berguna.
(Dari berbagai sumber)
No comments:
Post a Comment