Wisata Kuliner Surabaya

Awal aku tiba di Surabaya, maagku kambuh lagi. Gara-garanya aku telat makan siang karena pesawat kami memang take off tepat siang hari. Dan sayangnya Lion Air, maskapai yang kami naiki memang tidak menyediakan snack apapun selama sejam perjalan dari Jakarta menuju Surabaya. Setibanya di Surabaya, aku juga tidak bisa langsung makan siang karena letak hotel kami yang jauh dari tempat makan. Aku harus menunggu mobil yang akan membawa kami yang saat itu masih belum tiba membawa rekan-rekan kami lainnya. Jadilah aku makan siang jam 3 sore.

Selama di Surabaya, aku tidak menyia-nyiakan kesempatan untuk mencoba makanan khas Surabaya. Salah satunya adalah rujak cingur. Menilik namanya aku mengira rujak cingur itu sama dengan rujak-rujak lainnya. Namun ternyata rujak cingur selain potongan buah-buahan seperti mangga, jambu dan rekan-rekannya, juga dicampur dengan lontong, kangkung, timun dan tak lupa cingurnya (tulang rawan hidung sapi) sehingga seperti campuran rujak dan gado-gado. Dan atas anjuran teman, aku menambahkan petis (sambal rujak yang terbuat dari udang) untuk melengkapi rujak cingurnya.

Selain rujak cingur, selama empat hari kunjunganku di Surabaya aku juga mencoba nasi rawon, Bebek Goreng, Soto Ayam semua khas Surabaya.

Rujak Cingur
Bahan : Taoge, kangkung, kecipie, bengkoang, mentimun, mangga muda, tempe, tahu dan cingur/kikil/kulit sapi.

Sambal Petis
Bahan : Cabe rawit, kacang tanah, petis udang, terasi, pisang batu, asam dan air secukupnya.
Sumber resep : Melrose Flower