Baca deh!

"Sudah baca Da Vinci Code belum? Baca deh, gak bakalan nyesel."
Dulu beberapa temanku sering menganjurkan ini kepadaku. Hingga aku heran, memangnya apa sih isi cerita Da Vinci Code. Banyak iklan di majalah dan koran yang kubaca setelah itu mengatakan buku ini kontroversial. Apanya yang kontroversial? Berbekal info-info tadi aku membeli Da Vinci Code dan sekaligus Angels & Demons, masih novel karangan Dan Brown juga. Ternyata setelah aku membaca masing-masing buku yang tebalnya kurang lebih 650 halaman ini, sulit sekali untuk menutup buku ini sebelum halaman terakhir. Aku sendiri selesai membaca novel ini hanya sehari saja tiap bukunya.

Kedua novel ini berkisah seputar petualangan sehari Robert Langdon, seorang ahli Simbologi dari Harvard. Karena keahliannya dalam mengenali sejarah dari simbol-simbol inilah yang membuat Langdon terlibat dalam sebuah konspirasi tingkat tinggi dengan plot-plot yang gila-gilaan dan ending yang tidak terkira.

Bila pada Da Vinci Code, petualangannya seputar memecahkan kode atau teka-teki yang terdapat pada mahakarya Leonardo Da Vinci, maka pada Angels & Demons berkisar pada karya pematung Bernini. Hal ini membuat aku jadi ingin mengenal lebih dalam karya-karya seni yang dilibatkan dalam kisah ini. Juga deskripsi arsitektur dan situs pada latar belakang cerita yang ditulis secara real, membuat kita seperti ikut berpetualang di kota Roma (Angels & Demons) maupun Perancis (Da Vinci Code). Kapan yah aku bisa ke sana...?

Aku tidak akan menceritakan lebih panjang lebar lagi, karena seperti teman-temanku menganjurkanku dulu, maka sekarang aku menganjurkan kalian yang belum membacanya untuk mulai membacanya. Atau kalau kamu malas membacanya tunggu saja bila film layar lebarnya dirilis dengan Tom Hanks sebagai pemeran Langdon.

Sekarang udah ada loh yang dirilis dengan ilustrasinya. Sayang aku sudah terlanjur beli yang biasa. Untungnya untuk referensi foto arsitektur dan karya seni bisa dilihat di DanBrown.com.