Karena suatu sebab, semalam aku sempat salah mengartikan pengumuman kenaikan harga bbm oleh pertamina. Aku sempat mengira bahwa harga bensin kini menjadi di atas Rp 4000. Setelah esok paginya baru aku sadar bahwa aku salah, karena yang mengalami kenaikan hanya untuk jenis Pertamax dan elpiji.
Karena itulah semalaman aku merasakan tekanan yang belum pernah aku rasakan selama ini. Setiap kenaikan bbm pastilah akan diikuti oleh kenaikkan harga barang-barang lainnya dengan seribu satu alasan yang kadang-kadang tidak saling berhubungan. Sedangkan kenaikan bbm (yang aku sangkakan) kali ini sangat tinggi sekali - sekitar 60%, jadi aku perkirakan besar kenaikan barang-barang lainnya akan sama mengikutinya. Aku mulai berpikir bahwa hari esok tidak akanlah bisa sama dengan hari-hari lainnya, karena tekanan kebutuhan hidup akan semakin besar. Siapapun yang sudah merasa nyaman dengan keadaannya sekarang, tentu saja akan sulit sekali untuk berubah. Tetapi sekarang gaya hidupku mau tidak mau pasti akan berubah supaya tidak lebih besar pasak daripada tiang. Aku mulai menyesali banyak hal yang aku lakukan selama ini yang dulu aku anggap biasa saja, tetapi sekarang seperti menghambur-hamburkan uang untuk sesuatu yang tidak berguna.
Ketika esok paginya aku menyadari kesalahan informasi yang aku terima, aku merasa bersyukur. Bersyukur karena aku diberikan kesadaran sebelum sesuatu yang buruk terjadi dan seperti diberikan kesempatan untuk tidak lagi melakukan kesalahan serta memilih antisipasi yang tepat.
Mampukah kita melakukannya dari sekarang?
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment